Review Simulator Airbus A320-200


Review Simulator Airbus A320-200

      Pada liburan akhir tahun ajaran kemarin. Saya mendapatkan kesempatan untuk mencoba simulator pesawat di JATC (Jakarta Aviation Training Center). Yang anehya, tidak terletak di Jakarta melainkan di daerah Cengkareng. Ketika saya masuk saya langsung ke lantai 2 yaitu simulator room. Yaitu ruangan yang sangat luas dan sangat tinggi dimana simulasi dilakukan. Tempat simulasi pesawat berbentuk seperti kapsul yang menyerupai cockpit yang ditopang oleh batang hidrolik yang berfungsi untuk mensimulasikan kejadian didalam pesawat. Terdapat 2 kapsul simulasi, satu untuk pesawat Boeing 737-800 buatan Amerika, dan satu untuk pesawat Airbus A320-200 buatan Perancis.

      Saat saya memasuki kapsul simulasi Airbus A320-200 saya sangat terpukau oleh detail interiornya yang identik dengan pesawat aslinya. Saya awalnya hanya duduk di kursi penonton mengamati murid diajari oleh instrukturnya.

(pemandangan dari kursi penonton)

    
      Saya pun tertidur karena suasana yang gelap dan ruangan yang dingin. Namun tidak lama kemudian, pelajaran para murid sudah selesai dan saya diajak oleh instruktur untuk mencoba simulator tersebut. Awalnya saya ragu karena saya tidak ingin merusak peralatan berharga $20,000,000. Tetapi setelah diyakinkan oleh sang instruktur saya pun berani mencobanya. Awalnya saya disuruh menaikkan pesawat saat takeoff yang lumayan mudah karena semuanya telah diatur oleh co-pilot saya dan saya juga dikasih arahan oleh instruktur. Lalu saya disuruh untuk menerbangi pesawat dengan manual melalui joystick. Lumayan mudah karena saya hanya harus mengikuti arahan crosshair yang ada di instrumen pesawat. Lalu saya disuruh untuk mendarat, hal yang lumayan susah untuk pilot-pilot baru, apalagi saya. Saya disuruh untuk approach bandara untuk mendarat tetapi arahan dari instrumen dimatikan untuk melihat bakat saya. Alhasil saya mendarat dengan kecepatan yang terlalu tinggi dan sudut yang terlalu datar menciptakan sensasi bantingan dan guncangan yang keras. Tetapi saya sangat senang dan saya banyak belajar dari pengalaman ini dan saya memberinya nilai 10/10



(panel instrumen pesawat)

Comments

Post a Comment